Sunday, March 17, 2013

Roda-roda kecemasan

Matahari kuning menyala
Beringin-beringin kuru menjatuhkan ubannya ke jalan raya
Angin mengabarkan kecemasan yang tertunda

Di perempatan telah berhenti berpasang-pasang roda yang gundul
Di otak mereka "apakah harus kulewati jarak ini(lagi)untukmu"

Karena jalan telah membentangkan kita
Jatuh kuning daun beringin telah aku gilas di setiap alun"nya;
Adakah kau merasakan debar di jantungku?
Share:

Tersesat

Tuhan jika saja sakit selalu mengingatkanku kepadaMu. Berikanlah aku sakit. Karena merasa lebih dekat denganMu adalah sebenar-benarnya cinta

Mataku kembali terbuka cakrawala. Malam yang begitu sulit kali ini. Membuat aku berfikir. Akankah hidup hanya pengekangan?

Ini adalah lorong, kata suara dinding disana;yang jauh kudengar samar. Aku lari terpingkal-ketakutan. Menjatuhkan keringat-kepengatan

"Tolong. . ." katanya. Suara dari jauh yang aku ucapkan sebelumnya

Ruang yang berdinding tebal, entah dimana pintu masuk dan pintu keluar. Disana kita menolong diri sendiri, dari doa yang selalu kita amini

Tersesatlah kau (aku) semoga sepasang mata menemukan cahaya, entah dimana-darimana. (berdoalah saja)
Share:

Monday, March 11, 2013

Biografi

M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.

Hosting Unlimited Indonesia