![]() |
picture is taken from here |
diiringi sebuah lagu instrumental yang tidak aku ketahui judulnya
dengan perlahan dan saksama seperti soal-soal ujian nasional yang kubaca dulu
aku lihat sebuah album foto yang menyimpan berjuta potret dirimu
dalam sepersekian detik yang tak bisa kupastikan berapa
pada setiap lengkung senyum yang selalu muncul disana
adalah setiap senyum yang tumbuh, yang aku turutkan pula
ada beberapa botol minuman yang menemani sepanjang dan sepasang mataku
dengan beribu-ribu bayangan hitam yang tak dapat kusentuh
yang kulihat blur dengan minusku kemudian
ada sesuatu yang tak bisa kusebutkan namanya
ia muncul seketika, saat aku sedang mabuk tinggi
seperti efek fatamorgana atau sebuah ilusi
namun, sesuatu yang tidak bisa menghilangkan dahaga atau membuat bahagia
orang-orang di luar sana tidak ada yang dapat mengenali
karena bagiku, tidak ada yang mengenal dirimu selain aku sendiri
pada sebuah waktu kelipatan 6 yang ke-4
telah aku sempurnakan waktu dengan tiupan lilin-lilin kecil
tanpa hiasan atau aksesori apapun mengitari
hanya 5 botol minuman dipojokan, yang telah habis di renggut waktu
memantulkan cahaya lampu kamar yang telah dikerubungi asap
lalu asap-asap memenuhi kamarku, yang warna temboknya kau sukai
yang damai, tentram, nyaman dan menyejukan
seperti saat sekarang ini, yang sedang kurasakan sendiri
kubayangkan, terbayangkan
kuingat, teringat
kueja, terbaca
kudaki, tercapai
kuselami, tenggelam
kusentuh, tapi tanganku mati rasa
karena yang menengadah hanya bisa menanti
mukjizat besar berupa wahyu
pada doa, selamanya waktu
dan apabila ketiadaan adalah usia terbaik setelah ini
dan apabila pada akhirnya usia terbaik itu menjadi nyata dan kulalui
biarkan aku berjalan pincang kembali
dengan tongkat yang dulu pernah aku buat
sebelum bertemu denganmu
2015
albumhitam.com