untuk apa mempermasalahkan jarak
jika kebiasaan ini akan membiasakan
anggap saja aku sebuah mulut
kau sebuah telinga
mungkin kita satu bagian
namun tetap saja tak bisa saling menemukan
anggap saja aku sebuah mulut
kau sebuah telinga
kau mendengarku bukan?
walau tak sedekat yang kau bayangkan
atau bisa kita ubah
anggap saja aku sebuah telinga
kau sebuah mulut
keluhkan saja apa masalahnya
pasti itu tentang jarak
anggap saja aku sebuah telinga
kau sebuah mulut
bicarakan saja semua
jarak tak mengubah apa-apa
lalu,
untuk apa mempermasalahkan jarak
jika kebiasaan ini akan membiasakan
kita hanya perlu terbiasa
kita memang dekat
walau sebenarnya kita hanya bisa
saling berbicara dan mendengarkan
Tuesday, September 3, 2013
Biografi
M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.
0 comments:
Post a Comment