aku terlalu egois
dengan perasaan yang pengecut ini
pintu yang kemarin hanya aku tutup
tanpa pernah aku lupa kunci
dibukakan olehmu
tanpa rasa lebih
aku tak pernah berpikir sebelumnya
bagaimana cara untuk bisa menyimpulkan
sesuatu yang bahkan tidak pernah aku lalui
lewat senyumanmu
aku jadi teringat
tentang segelas mochacinoo
di bangku bambu
kita menyaksikan foto-foto dengan tawa
dan saling mengejek video-video sederhana
dengan amat sangat bahagianya
tapi waktu justru sangat terlalu
untuk aku ketahui
sebagai jalan pulang yang paling cepat
aku jadi teringat
tentang sepiring tahu kupat
kita pertama kali makan berdua disana
walau dengan skenario yang rumit
aku sangat menyukainya
senyumnya...
rapi gigi geliginya...
matanya...
pandangannya...
semuanya... semuanya...
tapi waktu juga justru sangat terlalu
untuk aku ketahui
sebagai jalan pulang yang paling cepat
aku merasa akan banyak bulan bahkan tahun
(setelah kau tau bagaimana sekecil kutu
bisa hidup dan tak mati-mati di kepalaku)
menghabiskan dengan segala masalah-masalah
konflik-konflik
tangisan-tangisan
kesenangan, kedamaian, kesejukan
perhatian, segala tentang kepedulian
apapun itu
segalanya sampai habis bersamamu
sebelumnya
aku hampir putus apa
aku tidak lagi mau untuk kehilangan yang berikutnya
tapi aku memang sudah terlalu jatuh cinta
lalu aku umumkan
Untuk segala keterbatasanmu
Untuk segala kesedihanmu
Untuk segala hal atau sesuatu
Untuk segala yang bahkan belum pernah kau lalui
Aku ingin menjadi waktu
yang detikkannya sama,
seperti detak di dalam jantungmu
Thursday, August 7, 2014
Biografi
M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.
0 comments:
Post a Comment