Monday, June 15, 2015

Nai

Picture is taken from me


Saya adalah termasuk seseorang yang tidak setia dalam menulis, apalagi dalam membaca. Namun, kehidupan terkadang membuat saya mengasingkan diri sejenak dari keramaian. Lalu membuat diri saya sendirian. Ya, sendiri adalah waktu yang paling baik untuk berimajinasi Apalagi jika sendiri, setelah tengah malam. Saya merasa menjadi seseorang yang ingin menciptakan sesuatu dari dalam pikiran saya yang hanya bisa mengkhayal jauh, jauh, dan sangat jauh. Bahkan terkadang sampai terbawa mimpi.
Di dalam kamar saya, yang cukup luas jika dibandingkan dengan ukuran kamar kos teman saya. Yaitu 3,5 x 4 meter. Saya memiliki 1 rak buku yang cukup panjang, dengan berbagai macam buku di antaranya. Ada buku kumpulan puisi, kumpulan cerpen, novel, bahkan buku komik-pun saya tempatkan dalam 1 rak buku, berjejer rapi. Namun, saya benar-benar tidak memiliki passion untuk membaca buku-buku tersebut hingga selesai dalam kurun satu waktu. Terkadang, saya juga tidak mengerti, untuk apa saya membeli buku-buku tersebut. Dan tidak membuat diri saya untuk langsung menyelesaikan membaca buku tersebut. Atau bahkan sekedar membuka plastik bungkusnya. Justru membuat saya hanya menaruhnya rapi di rak buku begitu saja.
Dan di saat seperti sekarang ini, Setelah melewati pukul 12 malam. Waktu dan suasana seakan membuat diri saya menjadi seorang pembaca yang ‘tiba-tiba’, dengan sebuah kacamata yang tebal. Dan seakan membuat diri saya menjadi seorang penulis yang bertangan dingin, dengan sebuah buku dan pulpen. Atau sekedar sebuah komputer jinjing. Sungguh kebiasaan yang aneh menurut saya. Saya tidak pernah (mungkin jarang sekali), sengaja meluangkan waktu di siang hari, atau di waktu senggang saya, hanya untuk membaca buku. Walau saya tau, membaca ialah salah satu nutrisi otak yang sangat baik.
Sampai akhirnya saya pada suatu waktu. Dimana saya mempunyai pikiran--yang saat itu juga harus saya lakukan. Ya, menulis. Menulis menurut saya pribadi adalah suatu ingatan yang paling baik Seperti halnya dengan sebuah foto, kita akan mendapatkan sebuah momen yang akan kita buat sendiri. Namun, menulis saja bukan sesuatu hal balance "Kau tidak dapat menulis sesuatu, jika belum kau baca, kau eja, kau dengar, kau lalui, kau pikirkan sebelumnya" Menulis juga butuh suatu kegiatan lain, salah satunya ialah membaca. Saya hanya berfikir saat itu Bahwa di jam-jam seperti ini (setelah lewat pukul 12 malam) Saya selalu mendapatkan sebuah passion tersendiri untuk menjadi sebuah pembaca dan penulis.
Dan saya mengingatmu
Dan saya memikirkanmu
Dan saya membacamu
Dan saya menulismu 
Sampai akhirnya saya menjadi seseorang yang setia dalam menulis, dan membaca. Hingga terbuatlah buku ini.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Biografi

M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.

Hosting Unlimited Indonesia