![]() |
picture is taken from here |
Aku lihat kembali dirimu
Di lapis terluar di mataku
Dengan senyum yang tak bisa aku ukur begitu saja
Bukan aku tak punya busur dan penggaris
Namun karena cinta tak pernah punya angka
Selagi tak pernah aku aduk gula di cangkir kopiku
Janganlah pergi, apalagi dengan sengaja
Karena hidup bukan ukuran berapa sendok gula
Yang akan kau larutkan
Dan hidup bukan ukuran berapa lama kau
Mengadukan gula untuk memasukannya
Atau keduanya
Aku lihat kembali dirimu entah kapan
Atau mungkin sebentar lagi
Dengan senyum dan secangkir kopi
Yang kau hidangkan untukku di beranda
Dan “Sore ini begitu hangat”
Adalah kata sapa yang paling romantis
Ketika sore saat kau temui diriku
Dan hela-helai rambut putihku
Yang ramai jatuh di lantai
“Aku ini meminta teh, bukan kopi”
Adalah jawaban yang akan kau tertawai
0 comments:
Post a Comment