Saturday, October 29, 2016

Jam Tangan

picture is taken from here


Aku belajar dari tabah jam tangan
Ia memang punya masa lalu
Tapi ia hanya akan menuntun kepada kekal waktu

Ia selalu memutar ke kanan
Ia tak pernah berhenti
Mempunyai semacam gravitasi
Untuk menolak mengubahnya ke kiri

Mungkin kamu bisa menduplikan kunci atau semacamnya
Dengan berbagai macam cara dan benda untuk sekedar membuka hatiku
Tapi semua usaha akan percuma
Seribu, sejuta, atau tak terhingga
karena di dalamnya hanya ada 1 nama


--Walau jam tangan akan selalu kehabisan baterai


albumhitam
2016
Share:

Thursday, October 27, 2016

Ingatan yang Tak Berganti

picture is taken from here


Seperti Purwokerto malam itu
Tak hujan dan tak mendung
Rindu ini dikepung cemas dan khawatir
Oleh dinding-dinding gelas kaca yang gelap

Kala malam tak lagi hujan
Jangkrik-jangkrik bernyanyi di tengah kota yang riuh
Jiwaku tertusuk oleh jarum jam tangan yang enggan memutar ke kanan

Aku jadi teringat akan sebuah tiang besi
Yang tingginya tak lebih tinggi dariku
Ia tak bernyawa dan tak bernadi
Namun dalam khayalanku waktu itu, ia sangat ahli menjadi sandaranmu

"Hai jodoh yang jauh di mata, apakah kau akan masih tetap sama?
Merayuku dalam kesepian
Membuat sepi ini menjadi lelucon yang gampang ditertawakan"

Namun jika saja boleh kuatur musim
Aku tak berminat
Biar saja rindu ini menjadi legenda
Biar saja kata-kata ini menceritakannya
Hingga hujan dan hari depan
Menjadi petunjuk yang tak diharamkan siapapun


albumhitam
2016
Share:

Wednesday, October 19, 2016

Pada Pengamatanku

picture is taken from here

Mungkin orang-orang berpikir
Aku adalah seorang konsultan terbaik bagi permasalahan cinta mereka
Mungkin orang-orang berpikir
Aku adalah orang yang paling tabah melalui permasalahan cinta yang begitu rumit
Aku hanya berpikir, mereka benar

Tapi mereka tidak pernah mengerti
Terbuat dari apa bendungan di mataku
Sesibuk apa aku dalam kesepian
Bagaimana aku terus menipu di balik hitam kantung mataku
Bagaimana aku terus saja menikmatinya


albumhitam
2016
Share:

Biografi

M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.

Hosting Unlimited Indonesia