![]() |
picture is taken from here |
Seperti Purwokerto malam itu
Tak hujan dan tak mendung
Rindu ini dikepung cemas dan khawatir
Oleh dinding-dinding gelas kaca yang gelap
Tak hujan dan tak mendung
Rindu ini dikepung cemas dan khawatir
Oleh dinding-dinding gelas kaca yang gelap
Kala malam tak lagi hujan
Jangkrik-jangkrik bernyanyi di tengah kota yang riuh
Jiwaku tertusuk oleh jarum jam tangan yang enggan memutar ke kanan
Jangkrik-jangkrik bernyanyi di tengah kota yang riuh
Jiwaku tertusuk oleh jarum jam tangan yang enggan memutar ke kanan
Aku jadi teringat akan sebuah tiang besi
Yang tingginya tak lebih tinggi dariku
Ia tak bernyawa dan tak bernadi
Namun dalam khayalanku waktu itu, ia sangat ahli menjadi sandaranmu
Yang tingginya tak lebih tinggi dariku
Ia tak bernyawa dan tak bernadi
Namun dalam khayalanku waktu itu, ia sangat ahli menjadi sandaranmu
"Hai jodoh yang jauh di mata, apakah kau akan masih tetap sama?
Merayuku dalam kesepian
Membuat sepi ini menjadi lelucon yang gampang ditertawakan"
Merayuku dalam kesepian
Membuat sepi ini menjadi lelucon yang gampang ditertawakan"
Namun jika saja boleh kuatur musim
Aku tak berminat
Biar saja rindu ini menjadi legenda
Biar saja kata-kata ini menceritakannya
Hingga hujan dan hari depan
Menjadi petunjuk yang tak diharamkan siapapun
Aku tak berminat
Biar saja rindu ini menjadi legenda
Biar saja kata-kata ini menceritakannya
Hingga hujan dan hari depan
Menjadi petunjuk yang tak diharamkan siapapun
albumhitam
2016
2016
0 comments:
Post a Comment