Monday, January 8, 2018

Susu Murni dan Malam Ini

picture is taken from here


Aku tidak menulis puisi tentang rindu kali ini.
Rindu yang berasal dari percakapan sepasang cangkir susu murni, tempat di mana kita saling berdiskusi tentang bagaimana masa lalu adalah hal yang sama-sama kita tertawai.

Saat ini, mungkin jika aku adalah anak kecil di bawah usia 1 tahun
Aku akan menangis dengan kejar
Meminta ASI pada Ibuku
Yang sudah menjadi TKW tanpa kabar

Mencari tahu pada tiap kekosongan
Yang sebenarnya aku sudah tahu dari awal
Untuk apa dicari?

Ketika saat aku tak sanggup menatap matamu yang sejuk, ketika kau hanya bisa menjadi seseorang yang sampai saat kuimpikan. Ketika kau akhirnya yang menertawaiku sebagai masa lalu.

Hingga saat ini di tempat yang sama, tempat yang selalu kau tunggu kehadiranku.
Tempat yang saat ini membuatku tidak ingin menulis puisi tentang rindu.
Hingga hanya suara nafasku saja yang terdengar, di sela cintamu yang ku anggap benar namun ternyata samar.


albumhitam
2018
Share:

0 comments:

Post a Comment

Biografi

M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.

Hosting Unlimited Indonesia