Saturday, April 27, 2013
Wednesday, April 24, 2013
diantara
di corrida coliseum "kemenangan bukan yang aku cari, perjuangan yang membuatku memilihmu" seru putri bellemere kepada para petarung
"sebelum kekalahan aku akui, aku kerahkan keyakinan, seluruhnya. hingga kekalahan mengakui keyakinanku!!"
"darah yang kau lihat ini, sayang. semata bukan hanya cinta. namun kematian yang kamu inginkan dari sebuah perjuangan"
"sebelum kekalahan aku akui, aku kerahkan keyakinan, seluruhnya. hingga kekalahan mengakui keyakinanku!!"
"darah yang kau lihat ini, sayang. semata bukan hanya cinta. namun kematian yang kamu inginkan dari sebuah perjuangan"
Tuesday, April 23, 2013
kenangan
Semoga kamu ingat
semoga kamu mengerti
bahwa sampai saat ini,
waktu selalu saja membuatku kembali
semoga kamu mengerti
bahwa sampai saat ini,
waktu selalu saja membuatku kembali
Sunday, April 21, 2013
sabtu
aku masih belum paham maksud kata-katamu. tentang sabtu dan senja.
sabtu, tanggal yang mungkin berbeda dari hari ini. tapi kamu percaya, aku akan tetap mengingatnya. tidak tau kenapa ia memisalkan genap dengan hari, bukan dengan tanggal. mungkin akan lebih mudah dinikmati untuk kemudian-kemudian yang lainnya. yang selalu memaksa kita merayakan pada malam minggu yang biasa dinikmati orang-orang. bukan dengan tanggal, yang bisa saja jatuh nantinya pada malam jumat "ih serem" katamu
minggu depan kita bakal ketemu. lebih jelasnya untuk merayakan sabtu itu. bukan untuk bertemu dalam artian sesungguhnya. kita bukan sepakat untuk tidak akan bertemu, namun kita lebih nyaman dengan hubungan ini. entah, mungkin aneh atau mungkin kalian pikir kita gila. ya cinta telah mengutuk kami jadi seperti ini. dan kami bahagia.
tiap tahun, tiap genap sabtu itu. cerita diulang dan diulang. hingga diantara kita telah percaya tentang kebosanan
sabtu, tanggal yang mungkin berbeda dari hari ini. tapi kamu percaya, aku akan tetap mengingatnya. tidak tau kenapa ia memisalkan genap dengan hari, bukan dengan tanggal. mungkin akan lebih mudah dinikmati untuk kemudian-kemudian yang lainnya. yang selalu memaksa kita merayakan pada malam minggu yang biasa dinikmati orang-orang. bukan dengan tanggal, yang bisa saja jatuh nantinya pada malam jumat "ih serem" katamu
minggu depan kita bakal ketemu. lebih jelasnya untuk merayakan sabtu itu. bukan untuk bertemu dalam artian sesungguhnya. kita bukan sepakat untuk tidak akan bertemu, namun kita lebih nyaman dengan hubungan ini. entah, mungkin aneh atau mungkin kalian pikir kita gila. ya cinta telah mengutuk kami jadi seperti ini. dan kami bahagia.
tiap tahun, tiap genap sabtu itu. cerita diulang dan diulang. hingga diantara kita telah percaya tentang kebosanan
Thursday, April 18, 2013
sebelumnya
kita tak saling mengenal sebelumnya;
aku belum berteduh di halte itu
kamu belum turun dari bis kota
dan jatuh terpeleset ke arahku
kita tak saling mencintai sebelumnya;
kau belum lari dari jatuh yang tak sengaja itu
aku belum mengejarmu
mencari tau alasannya
namun diantara itu kita tau
"cinta hanya kebiasaan yang membosankan"
aku belum berteduh di halte itu
kamu belum turun dari bis kota
dan jatuh terpeleset ke arahku
kita tak saling mencintai sebelumnya;
kau belum lari dari jatuh yang tak sengaja itu
aku belum mengejarmu
mencari tau alasannya
namun diantara itu kita tau
"cinta hanya kebiasaan yang membosankan"
Monday, April 15, 2013
kematian sebenarnya
apa yang kau ketahui tentang kematian?
yang dimana sesuatu atau bahkan segalanya berakhir kemudian
apakah saat pembuluh nadimu terpotong pisau dapur?
apakah saat jantungku lelah berdetak dan berhenti tak sejenak?
apakah saat kau sengaja jatuh dari tinggi menara pencakar langit?
bukan!
“kematian yang sebenarnya adalah saat dimana orang-orang telah melupakanmu”
Yang Kucintai Selain Puisi
entah apa yang ingin aku katakan kepadamu. entah kenapa sejak hari ini aku linglung. aku terkatung-katung diantara lingkaran lonceng raksasa, diantara pertanyaan-pertanyaan yang bingung. aku terbang bagai debu yang mencari tujuan dengan angin. ke utara-selatan, bahkan mungkin ke ruang-ruang kosong di kamarmu yang pengap. pengap akan mentari, cahaya, matahari. karena jendela kamarmu selalu tertutup terkunci oleh gembok yang sengaja kau kunci dari dalam. entah, kamu mungkin pemalu
jika benar apa yang aku tuliskan ini hanya sekedar tulisan, bantu aku untuk jatuh dan berdiri, untuk jatuh dan berdiri, untuk jatuh dan berdiri dan lelah lalu tidur di pangkuanmu. mungkin puisi akan menciptakan bibir diantara tulisan-tulisanku yang diam. mungkin puisi akan mengalirkan air setiap tangis yang aku tuliskan. entah, mungkin kau adalah supergirl yang hebat menumpas kejahatan. kejahatan manusia yang menciptakan kebosanannya sendiri, kesendirian yang membosankan. dan cobalah bercermin, jika sudah ceritakan padaku siapa kau sebenarnya cantik.
selalu saja kesendirian memuaskanku. dengan puisi atau sekedar foto 4x3-mu(yang sengaja aku minta kepada sahabatmu, temanku itu)yang tersimpan hangat dalam dompet tipis penghuni setia sak celanaku. yang entah kenapa, foto yang diam, yang tak sanggup bicara ini. seolah mengajakku kembali kepada masa. masa dimana aku selalu ingin tau engkau lebih dalam, bahkan lebih dalam lagi. atau puisi yang selalu saja membuatku berfikir kata-kata apa lagi yang bisa menggambarkanmu;menggambarkan apa yang sedang aku kagum dan cintai saat ini.
dan kau masih saja berdiam di balik jendela yang terkunci dari dalam. mungkin engkau takut akan sesuatu hal. sesuatu yang kau benci, yang pernah diisyaratkan sebagai suatu perpisahan.
lalu aku tau, kau terlalu takut memulai;dengan perpisahan yang kau benci itu. kemudian aku beranikan diri menjadi kebencian yang datang lebih awal (dan semoga ini) menjadi penutup ceritamu yang kau takuti ini.
sekali lagi
kali ini dia memakai kemeja
dengan motif bundar-bundar bunga
dan kerudung warna kuning terang sedikit pudar
sekali lagi dan biarkand ia;
menjadi dirinya sendiri
yang selalu membuatku
meluangkan waktu memperhatikannya
dengan motif bundar-bundar bunga
dan kerudung warna kuning terang sedikit pudar
sekali lagi dan biarkand ia;
menjadi dirinya sendiri
yang selalu membuatku
meluangkan waktu memperhatikannya
Biografi
M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.