Yang Kucintai Selain Puisi
entah apa yang ingin aku katakan kepadamu. entah kenapa sejak hari ini aku linglung. aku terkatung-katung diantara lingkaran lonceng raksasa, diantara pertanyaan-pertanyaan yang bingung. aku terbang bagai debu yang mencari tujuan dengan angin. ke utara-selatan, bahkan mungkin ke ruang-ruang kosong di kamarmu yang pengap. pengap akan mentari, cahaya, matahari. karena jendela kamarmu selalu tertutup terkunci oleh gembok yang sengaja kau kunci dari dalam. entah, kamu mungkin pemalu
jika benar apa yang aku tuliskan ini hanya sekedar tulisan, bantu aku untuk jatuh dan berdiri, untuk jatuh dan berdiri, untuk jatuh dan berdiri dan lelah lalu tidur di pangkuanmu. mungkin puisi akan menciptakan bibir diantara tulisan-tulisanku yang diam. mungkin puisi akan mengalirkan air setiap tangis yang aku tuliskan. entah, mungkin kau adalah supergirl yang hebat menumpas kejahatan. kejahatan manusia yang menciptakan kebosanannya sendiri, kesendirian yang membosankan. dan cobalah bercermin, jika sudah ceritakan padaku siapa kau sebenarnya cantik.
selalu saja kesendirian memuaskanku. dengan puisi atau sekedar foto 4x3-mu(yang sengaja aku minta kepada sahabatmu, temanku itu)yang tersimpan hangat dalam dompet tipis penghuni setia sak celanaku. yang entah kenapa, foto yang diam, yang tak sanggup bicara ini. seolah mengajakku kembali kepada masa. masa dimana aku selalu ingin tau engkau lebih dalam, bahkan lebih dalam lagi. atau puisi yang selalu saja membuatku berfikir kata-kata apa lagi yang bisa menggambarkanmu;menggambarkan apa yang sedang aku kagum dan cintai saat ini.
dan kau masih saja berdiam di balik jendela yang terkunci dari dalam. mungkin engkau takut akan sesuatu hal. sesuatu yang kau benci, yang pernah diisyaratkan sebagai suatu perpisahan.
lalu aku tau, kau terlalu takut memulai;dengan perpisahan yang kau benci itu. kemudian aku beranikan diri menjadi kebencian yang datang lebih awal (dan semoga ini) menjadi penutup ceritamu yang kau takuti ini.
0 comments:
Post a Comment