Monday, February 2, 2015

Dan Bila Esok

picture is taken from here


Aku lihat kembali dirimu
Di lapis terluar di mataku
Dan senyum yang tak bisa aku ukur begitu saja
Bukan aku tak punya busur dan penggaris
Namun karena cinta tak pernah punya angka untuk menunjukan seberapa banyaknya

Selagi tak pernah aku aduk gula di cangkir kopiku
Janganlah pergi, apalagi dengan sengaja
Karena hidup bukan ukuran berapa sendok gula yang akan kau larutkan
Hidup juga bukan ukuran berapa lama kau mengadukan gula untuk memaniskannya
Atau bahkan keduanya

Aku lihat kembali dirimu
Entah kapan, atau mungkin sebentar lagi
Dengan senyum dan secangkir kopi
Yang kau hidangkan untukku di beranda
Dan “sore ini begitu hangat”
Adalah kata sapa yang paling romantis ketika sore
saat kau temui diriku dan helai rambut putihku
Ramai jatuh di lantai

“aku ini minta dibuatkan kopi, bukan teh”
Adalah jawaban yang sama-sama kita tertawai nanti
Share:

0 comments:

Post a Comment

Biografi

M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.

Hosting Unlimited Indonesia