Friday, February 19, 2016

Aku Mencintaimu (Jodohku yang Belum)



Aku adalah seseorang yang sederhana. Aku menulis kata-kata ini sebenarnya sebagai bentuk kepuasaan saja, Seperti “Aku Mencintaimu”
Aku bisa menulis kapan saja, sebanyak apa saja tentang “Aku mencintaimu” atau mungkin “Sungguh, aku sangat mencintaimu”. Namun itu hanya bentuk bagaimana aku sebagai seseorang yang sedang jatuh cinta. Mengabadikan rasa jatuh cinta itu agar tidak bisa hilang begitu saja, untuk membuat tulisan ini tetap ada selamanya (karena aku tidak berniat untuk menghapusnya, atau bahkan mengeditnya, jika nantinya jatuh cinta ini aku utarakan kepadamu dan ternyata kau menolaknya. Atau jika akhirnya nanti kau menerimaku tapi pada akhirnya pula kau bosan dan pergi meninggalkanku) dengan cara menuliskan “Aku mencintaimu”.
Tulisan ini sengaja aku publish agar semua orang mengetahuinya. Jika aku ini sedang jatuh cinta kepada seseorang (aku tidak bisa menyebutkan secara jelas disini, ini hanya sebagai bukti saat aku sedang jatuh cinta kepadanya nanti). Dan rasa jatuh cinta itu telah membuatku, menuliskan dua buah kata yang mungkin saja bisa ditiru oleh siapapun juga. Tapi “aku mencintaimu” ini begitu tulus, begitu tabah dan lembut. Aku punya banyak cukup bukti jika kau tidak percaya. Rasa cinta yang aku serahkan tidak semua orang mendapatkannya. Karena “aku mencintaimu” ini begitu eksklusif, sangat elegan dan mewah.
Tanggal 6 bulan 6 mungkin adalah angka yang cukup mudah diingat untuk peringatan jatuh cintaku. Cocok juga dengan tanggal hari jadiku di dunia. Ah, tapi jatuh cinta itu tak kenal apapun. Entah tanggal atau bulan berapa, atau kepada siapa dimana saja, atau kapan dan bagaimana, karena sesungguhnya jatuh cinta tidak pernah dibuat dengan sengaja. Datanglah kepadaku, Rum (Jodohku yang belum) saat kapan saja, dimana saja. Sampai akhirnya aku akhirnya mengucapkan kata paling romantis di dunia. "Saya terima nikahnya ...".


--albumhitam 
Share:

0 comments:

Post a Comment

Biografi

M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.

Hosting Unlimited Indonesia