Tuesday, July 26, 2016

Ketika Tuhan (tiba-tiba) Menghilangkanmu

Picture is taken by me

Malam yang setengah purnama ini
Dengan segelas susu sisa 1 jam yang lalu
Aku masih setia dengan kesepian

Orang-orang di dalam kepalaku seakan tak pernah berhenti untuk menggurui
Tentang bagaimana dia
Dengan tenang dan biasa
Pergi jauh dan selalu membiarkan pintu terbuka begitu saja

Serasa rumah penuh dengan duka
Duka yang tak pernah mau diselimuti oleh beberapa kata-kata
Yang bahkan dia sama sekali tidak peduli
Duka yang tak mengenal cuaca
Kemarau, kering, hujan bahkan sekalipun badai
Ia tetap mampu, membuatku berulang mengusap air mata

Aku menjelma debu dan menjadikan rak buku sebagai tempat tinggal
Aku menjelma udara dan menempati sudut-sudut kamar yang kosong
Aku menjelma kaca dalam pigura yang membekukan senyumnya

Tentang cinta dan sesuatu yang tak pernah aku duga
Tentang dia dan perasaanku yang dibawanya pergi
Aku selalu punya harapan dalam kemustahilan
Aku selalu punya mimpi dalam ketidakwarasan

Setiap hari
Aku menunggunya pulang
Melalui ambang jendela yang terbuka
Walau aku tau sejak semula
Aku bukanlah sebuah tempat tinggal untuknya


albumhitam
2016
Share:

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment

Biografi

M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.

Hosting Unlimited Indonesia