Sunday, July 7, 2013

sebuah nama

--kepada rum

RUM. iya, begitu panggilannya. panggilan khusus yang ia inginkan dari saya. lengkapnya adalah nama salah satu tokoh sinetron yang sedang mainstream sekarang-sekarang ini. saya tak tau, dan entah mengapa nama panggilan itu yang ia inginkan dari saya. dan lalu tiba-tiba saya merujuk kepada salah satu ayat di kitab saya yang saya hafal artinya. ya benar, ayat 21 tentang pernikahan.

sejak panggilan itu, tulisan-tulisan saya  sekarang seakan tidak pernah mempunyai titik untuk memberhentikan sesuatu. atau mungkin bisa dikatakan selalu berujung koma. karena mulai saat itu saya lebih tidak bisa menghentikan kalimat-kalimat untuk memujinya. kalian tau, saya penyuka puisi dan penikmat yang tenang.  dan “bom” saya meledak-ledak

namamu saya tangkap waktu itu, semacam sebuah kode. seperti sebuah titik-titik morse dari cahaya-cahaya senter penggiat pramuka di sebuah hutan pinus. atau lebih suka saya bayangkan seperti sepasang matamu yang selalu membuat saya merasa malu ketika menatap mata saya.

benar, rum. pernikahan. atau lebih tepatnya (dalam ayat itu) tentang jodoh. “telah diciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri” ya kata-kata itu yang selalu saja saya bayangkan tentang rum (tentang kamu)

ah, sungguh pikiran yang kacau saat ini? jodoh? pikiran saya menjadi berlarian jauh keluar jalur. mana mungkin? saat ini? begitu cepat? salah siapa sebenarnya? (tentang nama itu)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Biografi

M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.

Hosting Unlimited Indonesia