biarkan air mataku ikut tersapu oleh hujan
biarkan kesendirian lebih khidmat bersama tuhan
cinta dan secangkir kopi yang sudah habis
"tinggal kita berdua saja, tuhan
aku ingin menangis lagi
meski hujan telah reda"
kesedihan menyudutkanku
membayangkan wajahmu itu--misalnya
pada jam dinding yang berputar ke kiri
aku merasakan jatuh dan patah lagi
jatuh dan patah lagi
jatuh dan patah lagi
sebuah hati
dulu
sepasang cangkir kopi ini tidak pernah habis
kita selalu membiarkannya dingin dengan percakapan kita
tentang terang bulan purnama
tentang kemarau yang tak berhujan dan berair mata
namun tuhan lebih mengerti
tentang cinta dan cerita
Sunday, July 28, 2013
Biografi
M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.
0 comments:
Post a Comment