1
Bintang-bintang
Bintang Hilang
Bintang padam
Meremuk malam segalanya dalam seluruhku
mimpi-mimpi yang berkabung
membisukan aku sejak purnama yang berdiam~berdiam
2.
foto itu,
sekiranya mampu membacaku
basah pada mata yang tak hinggap purnama
lalu aku mendekatkan wajahku pada bulan sesungguhnya
"siapa dibalik topeng ini,
apakah aku, atau hanya puisiku yang tak bisa bicara"
menangislah sepuasmu
3.
Beranda rumah yatim piatu
sendiri bukan hal menyedihkan
jika kesendirian itu terlalu biasa aku rasakan
mata-mata kunang
yang berkerlip bergantian tepat di ujung lamina
mereka mengajakku kembali bercanda,
bercanda tentang bagaimana ibu pernah memelukku
begitu erat~dulu
4.
Aku masih belum bisa berjalan
berbicarapun aku masih sulit,
Tapi tuhan maha baik
sebegitu lumpuhnya aku
sejak dini aku sudah dikenalkan cinta pada ibu
dia mengusap rambutku perlahan
membayangkan impiannya dalam impianku kelak.
menangis, tertawa
mengajakku kembali berbicara
itu hal yang pantas, dan bahkan sangat pantas aku kenang
tapi dia pergi,
dan aku masih belum menjadi mimpi dalam khayalnya
5.
9 Agustus 2012
ya hanya ini yang aku ingat
tanggal kalender yang aku lingkari merah,
sebegitu cerah, sebegitu meriah.
Sudah 20tahun aku mengingatmu,
mengajakku kembali bercanda~canda masa lalu
ibu. aku masih belum bisa menjadi apa yang kau mau,
aku masih banyak diam untuk melakukan sesuatu
Bintang-bintang
Bintang Hilang
Bintang padam
Kemana aku harus pergi mencarinya
padahal aku memang tau ibu sudah berada dipelukNya
6.
dasar supir truk bodoh
bukan hanya bodoh
dia juga jahat
dia melindas ibu
dia melindas hatiku
dia mematikan ibu
dia mematikan mimpiku
Aku coba ingin menantang waktu
kembali bergelut dengan apa yang ku mau
cita cita, mimpi ibu, mimpi aku
7.
Kini aku siapa?
kebiasaanku sendiri telah memojokkanku
Kursi diam,
angin lalu,
bulan malu,
mimpi padam
"aku hanya ingin seperti mereka" kataku
bohlam-bohlam lampu beranda seperti menenangkan dalam redup
malam biasa, seperti teman dalam kopiku yang selalu muram
hitam, kelam, pahit juga diam
Aku hanya yatim piatu,
aku tidak ingin apapun itu,
aku hanya ingin kasih sayang ibu
Friday, August 10, 2012
Biografi
M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.
0 comments:
Post a Comment