Friday, August 10, 2012

Ibu, Kau dimana? Aku ingin seperti mereka

1

Bintang-bintang

Bintang Hilang

Bintang padam

 

Meremuk malam segalanya dalam seluruhku

mimpi-mimpi yang berkabung

membisukan aku sejak purnama yang berdiam~berdiam

 

2.

foto itu,

sekiranya mampu membacaku

basah pada mata yang tak hinggap purnama

lalu aku mendekatkan wajahku pada bulan sesungguhnya

 

"siapa dibalik topeng ini,

apakah aku, atau hanya puisiku yang tak bisa bicara"

menangislah sepuasmu

 

3.

Beranda rumah yatim piatu

sendiri bukan hal menyedihkan

jika kesendirian itu terlalu biasa aku rasakan

 

mata-mata kunang

yang berkerlip bergantian tepat di ujung lamina

mereka mengajakku kembali bercanda,

bercanda tentang bagaimana ibu pernah memelukku

begitu erat~dulu

 

4.

Aku masih belum bisa berjalan

berbicarapun aku masih sulit,

Tapi tuhan maha baik

sebegitu lumpuhnya aku

sejak dini aku sudah dikenalkan cinta pada ibu

 

dia mengusap rambutku perlahan

membayangkan impiannya dalam impianku kelak.

menangis, tertawa

mengajakku kembali berbicara

itu hal yang pantas, dan bahkan sangat pantas aku kenang

 

tapi dia pergi,

dan aku masih belum menjadi mimpi dalam khayalnya

 

5.

9 Agustus 2012

ya hanya ini yang aku ingat

tanggal kalender yang aku lingkari merah,

sebegitu cerah, sebegitu meriah.

Sudah 20tahun aku mengingatmu,

mengajakku kembali bercanda~canda masa lalu

 

ibu. aku masih belum bisa menjadi apa yang kau mau,

aku masih banyak diam untuk melakukan sesuatu

 

Bintang-bintang

Bintang Hilang

Bintang padam

 

Kemana aku harus pergi mencarinya

padahal aku memang tau ibu sudah berada dipelukNya

 

6.

dasar supir truk bodoh

bukan hanya bodoh

dia juga jahat

 

dia melindas ibu

dia melindas hatiku

dia mematikan ibu

dia mematikan mimpiku

 

Aku coba ingin menantang waktu

kembali bergelut dengan apa yang ku mau

cita cita, mimpi ibu, mimpi aku

 

 

7.

Kini aku siapa?

kebiasaanku sendiri telah memojokkanku

 

Kursi diam,

angin lalu,

bulan malu,

mimpi padam

 

"aku hanya ingin seperti mereka" kataku

 

bohlam-bohlam lampu beranda seperti menenangkan dalam redup

malam biasa, seperti teman dalam kopiku yang selalu muram

hitam, kelam, pahit juga diam

 

Aku hanya yatim piatu,

aku tidak ingin apapun itu,

aku hanya ingin kasih sayang ibu
Share:

0 comments:

Post a Comment

Biografi

M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.

Hosting Unlimited Indonesia