Monday, January 21, 2013

aku benci mereka

bahasa yang mati

jerit ini aku setia abdi

liar dunia kala pagi yang menyore

kala uang adalah momok jiwa paling emosi-tertinggi

 

hati yang melangkah terseret

menangis teriak pada telinga tuli disana

mereka acuh, kita yang merintih(lagi)

 

aku muak pada kejam kali ini, esok dan selanjutnya

berjuta pengharapan yang pupus(pasti)

lalu tawa yang mulai tumbuh-menghingarbingar

 

wajah yang sangar

kumis yang tebal oleh pagar-pagar api

tak ada welas asih

begitu sombong ia tersenyum sinis di balik topeng keadilan

 

Selamat berkabung rakyatku

pada moral yang mungkin mati

pada sopan santunnya negara ini
Share:

0 comments:

Post a Comment

Biografi

M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.

Hosting Unlimited Indonesia