Friday, November 15, 2013

#5Bukudalamhidupku | Jika Kematian Telah Kita Ketahui Lebih Dulu


Judul Buku : Hidup Berawal Dari Mimpi
Penulis : Fahd Djibran feat Bondan Prakoso & Fade2Black
Penerbit : Kurniaesa Publishing
Halaman : 231 halaman
ISBN : 978-602-993491-5
Tahun Terbit : 2011


Baiklah, mari kita buat ramalan yang lebih sederhana: bagaimana jika kau akan meninggal besok? Dua atau tiga hari lagi? Kalau ramalan itu berlaku padaku, mudah saja, aku akan berhenti meminum obat-obat dari dokter dan akan menelepon kenny bahwa selama ini aku suka padanya. Aku tak perlu malu lagi sebab tiga hari ke depan aku sudah tiada. Selain itu, aku akan minta dibelikan coklat dan eskrim sebanyak-banyaknya. Aku juga akan mendoakan mama dan papa, aga tuhan menyayangi mereka dan mengampuni kesalahan-kesalahan mereka. Tentang aku, aku tak perlu meminta maaf pada tuhan dan memintanya menyayangiku. Sudah jelas, tuhan sangat menyayangi anak kecil dan akan memaafkan kesalahan-kesalahan mereka.

Hari ini, aku menuliskan ramalan baru, semacam koreksi dari ramalanku sebelumnya: BUMI AKAN BERAKHIR PADA 13 DESEMBER 2010. DIA MENINGGAL DENGAN TENANG.
***
15 Desember 2010
Maria menangis pilu sambil memeluk buku catatan milik anaknya, bumi. Di sampul buku itu tertulis judul besar CATATAN AKHIR DUNIA BUMI. Maria terus menangis. Air matanya deras menerjuni dua tebing pipinya. Dia menggigit sebagian bibir bawahnya. Tangis yang pilu. “Bumi... Bumi... Bumi...” dia terus memanggil anaknya, dalam suaranya yang menggigil, dan nafas yang terisak. Bahunya berguncang-guncang
“sabar ma... Bumi akan bahagia disana... Dia tak perlu kesakitan lagi.” Andri berusaha menenagkan istrinya, membelai rambutnya.
Maria tak kuat lagi, tangisnya pecah, tumpah di dada suaminya.
Dua hari yang lalu, pagi-pagi sekali saat Maria akan membangunkannya dan mengantarkan segelas susu untuk putranya tercinta, Bumi ditemukan meninggal dalam tidurnya...
...dengan tenang

Bumi ke Langit
Akupun tak pernah membayangkan bagaimana sebuah judul ini dijadikan cerita. Dan aku juga tak pernah berfikir bagaimana ceritanya. Bagaimana bisa bumi ini ke langit? Langit saja ada di bumi. Namun fahd djibran, bondan prakoso dan fade2black, berhasil membuatku sedikit geleng-geleng kepala. Ceritanya bagiku agak sedikit melenceng dari lagunya.
Setauku bondan & fade2black adalah sebuah—bisa dibilang—grup band. Tapi yang aku tau fade2black itu semua vokalis. Dan bondan sendiri megang bass. Tapi aku sedang tidak membahas itu. Ini tentang lagu-lagunya yang ngerapp tapi menginspirasi.
Hidup Berawal Dari Mimpi. Adalah buku kumpulan cerita pendek pertama yang ditulis fahd djibran, bondan dan fade2black. Semua cerita-cerita pendek di dalam buku ini adalah pengembangan dari lagu-lagu bondan & fade2black sendiri. Aku suka semua cerita-ceritanya. Kata-katanya nggak berat, sederhana, tapi ngena banget. Mungkin kalian yang sudah membaca buku ini, berfikiran sepertiku. Yang cerita-ceritanya memang pernah kita alami.
Tentang kehidupan manusia pada umumnya. Cinta, persahabatan, sosial, kekeluargaan. Semua ada pada buku ini. Bumi ke langit. Bagaimana cerita tentang seorang anak 12 tahun menceritakan tentang kehidupannya—kehidupan nantinya—pada sebuah ramalannya tersendiri. Dengan catatan yang diberi judul Catatan Akhir Dunia. Bagaimana tentang cerita-cerita dan waktu yang selalu ia hitung dalam buku hariannya. Katanya dunia akan berakhir tanggal 13 desember 2010. Imajinasi yang besar yang disampaikan penulis.
Mengangkat cerita tentang kematian, kekeluargaan, cinta. Dalam satu cerita yang dikisahkan seorang anak kecil pengidap leukimia mielositik akut. 4bulan yang ia rasakan setelah mengetahui penyakitnya. Hal-hal apa saja yang ia bayangkan, seketika dunia memang berakhir tanggal 13 desember 2010. Adalah menarik bagiku. Kematian memang sama sekali tidak bisa kita duga. Tapi apa yang akan kita lakukan, setelah kematian bisa kita prediksi mulai dari jauh hari. Ya, pastinya kau akan melakukan sesuatu atau beberapa sesuatu atau semua hal, yang belum kau wujudkan selama hidup. Dan anak kecil itu masih terus bertanya-tanya. Hingga yang ia inginkan hanya beberapa.  Karena ia-pun tau. Bahwa semua orang tau kalau dunia memang berakhir tanggal 13 Desember 2010. Tapi bukan dunia yang berakhir, tapi bumi yang berakhir. Nama anak tersebut. Ya dan catatan yang ia buat, akhirnya berganti judul menjadi Catatan Akhir Bumi.
***
Kematian, Sakit, bahkan hal terkecil yang akan kita alami beberapa jam, menit bahkan detik nantinya. Sangat sulit kita kira dan kita duga. Dan bagaimana jika semua hal sudah kita amati dan antisipasi sebelumnya. Akankah benar-benar merubah? Ataukah akan tetap sama? malam seperti biasa menutup hari. Dengan tidur yang berharapkan mimpi. Semoga doa menjelang tidur ini, mengembalikanku esok, di kehidupan yang—memang—belum pernah aku alami. Entah kematian atau memang—masih—benar-benar mimpi.

Mohamad Latif Afadyra 15 November 2013

Share:

0 comments:

Post a Comment

Biografi

M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.

Hosting Unlimited Indonesia