Wednesday, December 23, 2015

Yang Tak Kubayangkan

picture is taken form here


rasanya ingin segera aku rasakan
ketajaman dari benda apapun
yang bukan hanya menggores atau menusuk
namun mematikan dan meninggalkan bekas

atau ingin rasanya aku kombinasikan
semua bencana alam menuju kamarku
saat ini juga

aku sudah terbiasa
dengan situasi yang klasik
mungkin saat ini aku terlalu percaya
dengan sebuah kalimat kepulangan

ingin kupotong-potong saja kelima jari
dari sepasang tanganku dan memakannya bulat-bulat
lalu kurasakan, seperti apa rasanya salah satu
bahan mentah dalam puisi

ingin kurobek-robek mulut dan telingaku
lalu kususul dengan mencongkel keluar
sepasang mataku
"buat apalagi?"

lalu kubiarkan jantung
dan sebagian tubuh yang lain bekerja
merasakan kehidupan
seperti bukan kehidupan

mati itu bukan hanya meninggalkan jiwa
dan kematian bukan semata-mata menyelesaikan kehidupan
mati itu adalah sebuah keadaan yang biasa
dan kematian itu tidak jauh beda dengan kesendirian

karena kesendirian lebih menyakitkan
daripada rasa sakit apapun
dan percayalah, aku bisa mati olehnya

jika saja aku bisa memilih mati
aku lebih baik memilih mati dibunuh olehmu
tanpa perlu sesuatu yang rumit
dan bunuhlah aku segera
se-sederhana kata-kata


2015
albumhitam

Share:

Sunday, December 6, 2015

Nyanyian Hujan

picture is taken from here



Diiringi dengan lagu kesukaanku
Yang selalu (saja) mengingatkan tentangmu

Sengaja aku biarkan telepon genggamku
Aku biarkan di sudut meja
Dengan nada pesan dan panggilan paling keras

Aku hitung satu persatu-satu domba
Ketika aku melamun
Ketika lagu mulai berputar mengalun

Ada dua hal yang sedang bekerja saat ini
Tuhan dengan hujanNya
Aku dengan pikiran kosong

Jauh terlihat kilat petir yang sangat kontras
Aku menutup pintu kamar
Lalu memutar lagu berulang kali
Bahkan lebih keras

--aku kalah lagi


2015
albumhitam.com



Share:

Saturday, November 14, 2015

Dua Puluh Satu

picture is taken from here


diiringi sebuah lagu instrumental yang tidak aku ketahui judulnya
dengan perlahan dan saksama seperti soal-soal ujian nasional yang kubaca dulu
aku lihat sebuah album foto yang menyimpan berjuta potret dirimu
dalam sepersekian detik yang tak bisa kupastikan berapa
pada setiap lengkung senyum yang selalu muncul disana
adalah setiap senyum yang tumbuh, yang aku turutkan pula

ada beberapa botol minuman yang menemani sepanjang dan sepasang mataku
dengan beribu-ribu bayangan hitam yang tak dapat kusentuh
yang kulihat blur dengan minusku kemudian
ada sesuatu yang tak bisa kusebutkan namanya
ia muncul seketika, saat aku sedang mabuk tinggi
seperti efek fatamorgana atau sebuah ilusi
namun, sesuatu yang tidak bisa menghilangkan dahaga atau membuat bahagia
orang-orang di luar sana tidak ada yang dapat mengenali
karena bagiku, tidak ada yang mengenal dirimu selain aku sendiri

pada sebuah waktu kelipatan 6 yang ke-4
telah aku sempurnakan waktu dengan tiupan lilin-lilin kecil
tanpa hiasan atau aksesori apapun mengitari
hanya 5 botol minuman dipojokan, yang telah habis di renggut waktu
memantulkan cahaya lampu kamar yang telah dikerubungi asap

lalu asap-asap memenuhi kamarku, yang warna temboknya kau sukai
yang damai, tentram, nyaman dan menyejukan
seperti saat sekarang ini, yang sedang kurasakan sendiri

kubayangkan, terbayangkan
kuingat, teringat
kueja, terbaca
kudaki, tercapai
kuselami, tenggelam
kusentuh, tapi tanganku mati rasa
karena yang menengadah hanya bisa menanti
mukjizat besar berupa wahyu
pada doa, selamanya waktu

dan apabila ketiadaan adalah usia terbaik setelah ini
dan apabila pada akhirnya usia terbaik itu menjadi nyata dan kulalui
biarkan aku berjalan pincang kembali
dengan tongkat yang dulu pernah aku buat
sebelum bertemu denganmu

2015
albumhitam.com
Share:

Sunday, October 11, 2015

Bulan di Siang Hari

picture is taken from here
tidak perlu untuk mencari tau
sebuah lubang telah ada diantara waktu
dan jam-jam yang penipu itu
telah membuat 1 hari menjadi hanya 12 jam

tidak perlu untuk menyembunyikan hujan di dalam mantelmu
ini cukup terik untuk sebuah balapan siput di jalan tol
“kau melihatnya?”
“aku tak cukup tuli untuk mendengar pertanyaanmu. Ya di sana!”

sebenarnya kau telah dikirimkan melalui paket kilat resmi
dengan packing kayu dan alamat yang pasti
namun aku sendiri tidak dapat memastikannya
apalagi aku merasa tak pernah memesan apa-apa

bayangkan saja
bayangkan saja apa yang belum pernah dibayangkan
seperti menjadi superhero tanpa pernah berfikir
berfikir bagaimana membuat cerita yang menarik dan juga menjual
ya, seperti bulan di siang hari

ada sedikit cahaya berupa titik
aku sedang asyik mendengarkan Issues
terpejam dan headbang
kamarku masih tertutup oleh pagi yang cukup silau
dan nada panggilan telepon darimu yang begitu keras
telah aku biarkan selama beberapa jam
hingga aku ingat
aku sedang sekarat

1 jam berlalu
matahari berubah putih
dia menghapus air matanya
yang membanjiri rumahku



2015
Share:

Kata Kerja

picture is taken from here
mencintaimu ialah mencintaimu
kau ialah sebuah kata dasar
aku adalah sebuah kata imbuhan
yang merubahnya menjadi kata kerja

kau cukup diam
aku yang bekerja
kau cukup berdoa
biar Tuhan yang mengabulkannya

mencintaimu ialah mencintaimu
kau cukup diam
aku yang akan melingkarimu
melindung, menjaga, berkorban, berusaha adalah kata lain

yang membuatku menjadikannya kata kerja untukmu


2015
Share:

Wednesday, September 23, 2015

Locked Away

picture is taken from here 
R. City ft Adam Levine - Locked Away

 If I got locked away
And we lost it all today
Tell me honestly, would you still love me the same?
If I showed you my flaws
If I couldn't be strong
Tell me honestly, would you still love me the same?

Aku hanya akan berjalan lurus pada satu jalan
Tak peduli berapa banyak batu atau lubang
Atau hanya sekedar polisi tidur
Atau bahkan hanya sebuah jalan tak berlampu

Aku memang seorang lelaki yang egois
Egois terhadap apa yang aku percayai
Seperti kata kerja ini
“Mencintaimu”

If a judge for life me would you stay by my side?
Or is you gonna say goodbye?
Can you tell me right now?
If I couldn't buy you the fancy things in life
Shawty, would it be alright?
Come and show me that you are down
Now tell me would you really ride for me?
Baby tell me would you die for me?
Would you spend your whole life with me?
Would you be there to always hold me down?
Tell me would you really cry for me?
Baby don't lie to me
If I didn't have anything
I wanna know would you stick around?

Entah dari siapa atau kepada siapa
Lagu ini dinyanyikan
Yang aku tau, cinta selalu mengerti
Bagaimana cara menerima
Tanpa pernah berfikir
Pertanyaan-pertanyaan lainnya
Dan ingatlah, serumit dan menakutkannya pertanyaan itu
“Aku masih mencintaimu, dengan cinta yang sama”
Dan jika kamu masih tak percaya

“Usiaku masih panjang, untuk kita lalui”
Share:

Saturday, September 19, 2015

Dialog

picture is taken from here


Aku lihat kembali dirimu
Di lapis terluar di mataku
Dengan senyum yang tak bisa aku ukur begitu saja
Bukan aku tak punya busur dan penggaris
Namun karena cinta tak pernah punya angka

Selagi tak pernah aku aduk gula di cangkir kopiku
Janganlah pergi, apalagi dengan sengaja
Karena hidup bukan ukuran berapa sendok gula
Yang akan kau larutkan
Dan hidup bukan ukuran berapa lama kau
Mengadukan gula untuk memasukannya
Atau keduanya

Aku lihat kembali dirimu entah kapan
Atau mungkin sebentar lagi
Dengan senyum dan secangkir kopi
Yang kau hidangkan untukku di beranda
Dan “Sore ini begitu hangat”
Adalah kata sapa yang paling romantis
Ketika sore saat kau temui diriku
Dan hela-helai rambut putihku
Yang ramai jatuh di lantai

“Aku ini meminta teh, bukan kopi”

Adalah jawaban yang akan kau tertawai
Share:

Pulpen Warna Biru dan Sepotong Senyummu Dari Samping

picture is taken from here



Cinta ialah sepotong senyummu yang kulihat dari samping
Dan semua gerak yang terjadi
Wajah cemberut adalah salah satu hal diantaranya
Bagai sebuah jam tangan yang kau pakai
Waktu ialah petunjuk yang paling baik

Di depan sebuah tembok
Telah terlukis tanpa kuas
Sepotong senyummu yang kulihat dari samping
Tak bisa mengalirkan sungai
Tak cemas dan tak kawatir

Aku ingin menjadi kerikil di sebuah danau kecil di matamu
Yang tertutup, lalu tenggelam tanpa pernah mau meminta tolong

Ada banyak istilah dan singkatan yang tak bisa kau artikan sendiri
Karena kamus Bahasa Indonesia
Tak pernah dipakai dalam setiap urusan cinta
Dan kau tersenyum
Sembari mengusap hidung, yang kau banggakan

Pulpen warna biru ini adalah mulut kedua
Ia tanpa perlu bicara
Ia mengerti tanpa perlu punya hati

Seekor ikan berenang lalu terjaring oleh pikiranku
Ada banyak sekali ikan yang terjaring, terutama ikan koi
Kau menutup mulut seraya malu
Aku menangis, tak bisa lega menikmati senyumanmu




Share:

Tuesday, August 18, 2015

Di Pangkuan Kata-kata

Picture is taken from here


Kuantarkan kau tidur
Biar aku saja yang jaga malam ini
Takkan kubiarkan hujan dan petir
menganggu tidurmu
Takkan kubiarkan lampu kamar yang mati
membuat tidurmu terasa gerah

Karena telah aku buat kata-kata ini
Serupa penangkal petir
dan penampung daya yang besar
Supaya tidurmu tetap berada pada ketenangan
Dan semoga sampai kau terbangun
(atau paling tidak sampai subuh nanti)
Akan aku pastikan, kau lelap tertidur
Share:

Friday, August 14, 2015

Kepada Setiap yang Memiliki Waktu

Picture is taken from here


Setiap malam
Atau dini hari
Atau tepatnya sebelum aku berangkat tidur
Aku selalu berdoa

Ingatlah selalu
Seseorang yang telah menerima
Semua yang telah kamu miliki ini
Karena kematian adalah
Sebuah kata yang cukup dimengerti
Oleh semua orang

“Cinta adalah salah satu kebesaranMu, Ya Allah.
Aku meminta, sebelum terpejamnya sepasang mata.
Untuk bisa kembali mendoakan dirinya,
Di SubuhMu yang sejuk”
Share:

Monday, June 15, 2015

Nai

Picture is taken from me


Saya adalah termasuk seseorang yang tidak setia dalam menulis, apalagi dalam membaca. Namun, kehidupan terkadang membuat saya mengasingkan diri sejenak dari keramaian. Lalu membuat diri saya sendirian. Ya, sendiri adalah waktu yang paling baik untuk berimajinasi Apalagi jika sendiri, setelah tengah malam. Saya merasa menjadi seseorang yang ingin menciptakan sesuatu dari dalam pikiran saya yang hanya bisa mengkhayal jauh, jauh, dan sangat jauh. Bahkan terkadang sampai terbawa mimpi.
Di dalam kamar saya, yang cukup luas jika dibandingkan dengan ukuran kamar kos teman saya. Yaitu 3,5 x 4 meter. Saya memiliki 1 rak buku yang cukup panjang, dengan berbagai macam buku di antaranya. Ada buku kumpulan puisi, kumpulan cerpen, novel, bahkan buku komik-pun saya tempatkan dalam 1 rak buku, berjejer rapi. Namun, saya benar-benar tidak memiliki passion untuk membaca buku-buku tersebut hingga selesai dalam kurun satu waktu. Terkadang, saya juga tidak mengerti, untuk apa saya membeli buku-buku tersebut. Dan tidak membuat diri saya untuk langsung menyelesaikan membaca buku tersebut. Atau bahkan sekedar membuka plastik bungkusnya. Justru membuat saya hanya menaruhnya rapi di rak buku begitu saja.
Dan di saat seperti sekarang ini, Setelah melewati pukul 12 malam. Waktu dan suasana seakan membuat diri saya menjadi seorang pembaca yang ‘tiba-tiba’, dengan sebuah kacamata yang tebal. Dan seakan membuat diri saya menjadi seorang penulis yang bertangan dingin, dengan sebuah buku dan pulpen. Atau sekedar sebuah komputer jinjing. Sungguh kebiasaan yang aneh menurut saya. Saya tidak pernah (mungkin jarang sekali), sengaja meluangkan waktu di siang hari, atau di waktu senggang saya, hanya untuk membaca buku. Walau saya tau, membaca ialah salah satu nutrisi otak yang sangat baik.
Sampai akhirnya saya pada suatu waktu. Dimana saya mempunyai pikiran--yang saat itu juga harus saya lakukan. Ya, menulis. Menulis menurut saya pribadi adalah suatu ingatan yang paling baik Seperti halnya dengan sebuah foto, kita akan mendapatkan sebuah momen yang akan kita buat sendiri. Namun, menulis saja bukan sesuatu hal balance "Kau tidak dapat menulis sesuatu, jika belum kau baca, kau eja, kau dengar, kau lalui, kau pikirkan sebelumnya" Menulis juga butuh suatu kegiatan lain, salah satunya ialah membaca. Saya hanya berfikir saat itu Bahwa di jam-jam seperti ini (setelah lewat pukul 12 malam) Saya selalu mendapatkan sebuah passion tersendiri untuk menjadi sebuah pembaca dan penulis.
Dan saya mengingatmu
Dan saya memikirkanmu
Dan saya membacamu
Dan saya menulismu 
Sampai akhirnya saya menjadi seseorang yang setia dalam menulis, dan membaca. Hingga terbuatlah buku ini.
Share:

Thursday, June 4, 2015

Gemetar

picture is taken from here



aku terbangun
dan senyummu, Nai
telah datang
bersama topan yang sengaja

aku takut
aku resah
aku gelisah

keringatku mengucur
jatuh seperti air terjun
melalui ingatan-ingatan
yang hanya bertahan 5 menit
Share:

Wednesday, June 3, 2015

Ketika Purnama Seutuhnya

picture is taken from here



malam yang hampir setengah
bintang, bulan yang menamakan dirinya keindahan
lampu bohlam yang mulai kehilangan daya
juga dingin yang biasa kita hindari dengan berbagai cara

sebagai sebuah gitar dan nada yang fals
semoga kau tidur nyenyak
dalam bayangan pangkuanku
dalam beberapa lagu nina boboku

akan banyak cara yang tidak kau ketahui
dan ungkapan-ungkapan yang tidak punya arti
dan pula diksi yang tak cukup baik
terjagalah dalam kata-kata
karena puisi adalah tempat mimpimu kelak
Share:

Friday, March 13, 2015

Di Sana


picture is taken from here


di bibir bawahnya yang sedikit merah muda
telah menepi sebuah harap dan mimpi
sebuah perahu rakit yang baru saja tiba
dari aliran sungai yang panjang
sepanjang usiaku nanti

di kedua lubang hidungnya yang tidak berbulu
aku ingin membangun disana
sebuah rumah bak istana tanpa bilik, tanpa jendela
hanya ada pintu dan atap saja
karena aku suka angin yang sepoi

lalu di halaman depan
aku buat kolam kecil
dan aku pelihara sepasang ikan lele disana
dan juga sepasang ayam di halaman belakang
yang tentu, keduanya betina dan jantan

di bulu matanya yang lebat
aku ingin menjadikannya sebuah taman bermain
untuk anak-anak kecil
dan sebuah kolam renang indoor
juga lahan untuk ditanami kangkung

di rambutnya yang tertutup sutra
telah tertanam beribu anakan doa-doa
dan bunga-bunga mawar merah yang baunya khas
juga kotak pos yang berisi
beribu-ribu amplop surat cinta

di keningnya yang lapang
telah tercipta rawa
yang airnya berasal dari kecupanku


albumhitam.com
Share:

Friday, February 27, 2015

Sepuluh Hari Sebelumnya

picture is taken from here

Lingkar hitam matamu yang besar
Baris putih gigimu
Pipimu yang berbukit kecil
Serta bibirmu yang elastis

Sendawa, kentut, pipis, hidung, bibir, tangan, kening, jari telunjuk

Februari yang romantis
Tanggal yang cantik
Rencana yang teramat matang
Juga malam-malam yang sendu seperti ini

Ketika kita bertengkar
Ketika kita bercanda
Ketika kita menduakan waktu
Ketika kita menjadi sepasang kekasih yang damai

Pertengkaran, kecocokan, cemburu, prinsip, perbedaan, kesalahan, pengertian

Selamat pagi
Selamat malam
Selamat sholat
Bonus bicara
Puisi

Bakso bakar, krupuk setan, kue cubit, mendoan, durian, sate kambing, es krim, pete, kue sus kering, melikmek, makaroni basah, kue tiau

Sambel ijo, sambel bledeg, mie ayam, klandingan, es cetar, lele terbang, mangga muda, abud-abud, sate kambing, ceker setan

Jambu, dondong, nanas, mangga, bengkoang, cabe 5, bumbu dipisah, nggak pake kacang
  
Selagi panjang umurku
Selagi usiaku masih berlanjut
Selagi toko syaila masih belum tutup
Selagi moro masih murah harganya

Masih ada aku
Aku masih ada
Ada aku masih

Setia...

Share:

Saturday, February 7, 2015

Sebuah Perayaan

picture is taken from here


Ada beberapa hal
Tentang hal-hal yang membuat menunggu
Dan waktu, juga sesuatu
Di bibir kata, koma hanya menjeda
Lalu kembang api di pinggir sungai yang menjauhi hulu
Menyala hingga merekahkan senyummu
Share:

Monday, February 2, 2015

Dan Bila Esok

picture is taken from here


Aku lihat kembali dirimu
Di lapis terluar di mataku
Dan senyum yang tak bisa aku ukur begitu saja
Bukan aku tak punya busur dan penggaris
Namun karena cinta tak pernah punya angka untuk menunjukan seberapa banyaknya

Selagi tak pernah aku aduk gula di cangkir kopiku
Janganlah pergi, apalagi dengan sengaja
Karena hidup bukan ukuran berapa sendok gula yang akan kau larutkan
Hidup juga bukan ukuran berapa lama kau mengadukan gula untuk memaniskannya
Atau bahkan keduanya

Aku lihat kembali dirimu
Entah kapan, atau mungkin sebentar lagi
Dengan senyum dan secangkir kopi
Yang kau hidangkan untukku di beranda
Dan “sore ini begitu hangat”
Adalah kata sapa yang paling romantis ketika sore
saat kau temui diriku dan helai rambut putihku
Ramai jatuh di lantai

“aku ini minta dibuatkan kopi, bukan teh”
Adalah jawaban yang sama-sama kita tertawai nanti
Share:

Friday, January 9, 2015

Sekilas

picture is taken from here


di depan sebuah tembok
telah terlukis tanpa kuas
sepotong  senyum cantik yang kulihat dari samping
yang tak mengalirkan deras sungai
yang tak cemas dan tak khawatir

aku ingin menjadi sebuah danau kecil di matanya
yang tertutup lalu tenggelam
tanpa pernah mau ditolong
atau bahkan meminta tolong

pulpen warna biru standart
yang tutupnya sudah hilang 1 minggu ini ialah mulut kedua
yang tau tanpa perlu bicara
yang mengerti tanpa perlu punya hati

ada banyak istilah dan singkatan
yang tak bisa kau artikan sendiri
dan kamus bahasa Indonesia berjuta-juta milyar yang kau punya
sama sekali tak membantu
karena begitu banyak huruf-huruf dan kata-kata
yang tak bisa disusun siapa saja
kecuali dalam urusan cinta

--dan kau tersenyum
sembari mengusap datar lubang tak juga hidungmu
yang kau selalu banggakan di depanku

waktu seakan lama
detik di jam tanganku serasa kehabisan baterai
lalu tiba-tiba beribu ekor ikan berenang di hadapanku
lalu tiba-tiba saja tertangkap, terjaring oleh pikiranku
ada banyak sekali ikan yang tertangkap
tapi mayoritas ikan koi

--kau menutup mulut seraya malu
aku menangis, tak bisa lega menikmati senyumanmu
Share:

Biografi

M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.

Hosting Unlimited Indonesia