Pada bahasanya yg mati,
jerit ini aku abdi, liar dunia kala pagi,
kala uang menjadi momok jiwa emosi,,
Dan hati yg melangkah terseret,
enggan menangis pada telinga tuli disana,
mereka acuh, kita yg merintih,Lagi
Aku muak pada kejam kali ini,
berjuta harap yg pupus,
tak segannya tawa yg mulai runtuh dan kehilangan..
Wajahnya sangar,
kumisnya tebal oleh dosa,
tak ada melas asih, begitu sombong harta yg dikuasai
Selamat berkabung, pada moral yg mati. pada sopan santunnya negara ini,
Facebook.com/afadyra
Thursday, June 14, 2012
Biografi
M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.
0 comments:
Post a Comment