Satu detik saja,
jabat lagi jemariku,
rumput yg bernyanyi, telaga yg berseri
Satu detik saja,
luapkan disini semua,
kau yg berlari, aku yang mengejar,
kanak kanak yg memanjakan,
Satu detik saja,
menjadi minor buka petaka,
buka saja pintunya, jika mereka ingin tau,
tertawalah bersamaku; cinta
Satu detik saja,
maka dunia ini kita yang punya,
mengeja semua hujan,
membuyarkan semua pelangi yang pudar; kita merdeka
Satu detik saja,
buatlah waktu ini menjadi bintang,
menjadi apa yg benar benar kita kenang,
bukalah perbanmu; kita bercengkerama lagi
Satu detik saja,
bahkan satu hidup,
dan hiduplah bersamaku
Satu detik saja,
jika kau telah tiada,
hiduplah kau dengan doa,
yang kau mau, yang aku bisa; cinta
Jika tidak satu detik, jangan buat aku menangis, berkali kali lagi
Friday, June 15, 2012
Biografi
M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.
0 comments:
Post a Comment