Siangku matahari,
ketika laminaku serupa cinta, membujuk duri serapih luka
Telah sampai aku pelaminan,
sudah lengkap jarimu kunikahi,
sampai tidak ada lagi waktu aku jalani percuma
Setidaknya aku pernah mencintaimu,
dan sampai aku mengerti bagaimana luka itu memang serupa air mata
Saat kau hilang kedamaian,
aku kini hanya secangkir kopi,
tak ada yg mencumbuku bisu pada bibirnya
Saturday, June 30, 2012
Biografi
M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.
0 comments:
Post a Comment