Friday, September 14, 2012

Sebuah ego

Semoga kata-kata ini yang selalu kau ingat, saat lapang, saat kosong, saat sebab menjadi acuan utama sebuah ego~aku tak bisa berdiri lagi;sungguh

Dan aku memang tak bisa berdiri lagi, entah ini kesungguhan atau hanya tipu daya Tuhan. setauku rusukku itu hanya kamu. dan jika melupakan adalah cara terbaik kenangan memilih jalannya sendiri, ajari aku untuk tidak selalu mencipta kenangan itu. ketidakmampuanku untuk membiarkanmu, bukan seperti kebiasaan cerita-cerita buku-buku tua.

Sebab sebuah ego, yang jatuh dari matamu kedalam tulisan-tulisan ini, juga nadi, juga jantung, juga segala yang menghidupi. Mencintai bukan keharusan sebuah ego, seperti layang-layang yang membujuk angin untuk menerbangkannya. seperti seekor merpati menerjemah cinta pada sebuah surat. aku ini hidup, aku ini kamu~setauku

Sebuah ego yang meninggalkanku, sendiri tanpa tali yang terikat. perlahan menggelinding kedalam palung paling dalam. (apa benar itu kamu?)

Kembali itu bukan hal mudah, mencintai itu juga teramat susah. tapi kau rusukku, sebuah ego di setiap tulisanku~pulanglah
Share:

0 comments:

Post a Comment

Biografi

M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.

Hosting Unlimited Indonesia