Thursday, September 13, 2012

Secangkir kopi

Ingin sekali berdansa, dengan ribuan lilin yang siap dipadamkan. dirimu begitu malu mengenakan gaun keunguan dengan manik-manik yang berkilau, menyambutku dengan bahagia yang siap memulai

Lalu jam di dinding seraya mengalunkan musik tik-tak-tik-tak, seperti dua tuts piano yang bergantian menggiring nada. memainkan lagu sederhana, lagu bethoven dengan irama yang sempurna. dan kita masuk ke dalam cerita-cerita~semakin masuk dan bercerita

Hampir jam dua belas malam. semua berawal disini~jas hitam, celah lenganku yang mulai terisi. tentu saja itu kamu, yang sedari tadi di pintu menunggu dramanya mulai dibuka

Dan semua akan berakhir disini~penjaga taman yang sudah lelap. musiknya sudah hampir kehilangan daya menuruti kontrak waktu yang disewa sebelumnya. juga kopi yang sudah habis dan tinggal ampas, terlebih dahulu mengisi mimpi yang belum tertidur. membayangkanmu sungguh membuatku mabuk.

Dan kopiku tak tersisa, menjaga mata yang melamun akan satu hal. yang mengepak sebelum terbang. yang berani sebelum bertindak. entah itu kamu atau apa, atau bahkan cinta
Share:

0 comments:

Post a Comment

Biografi

M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.

Hosting Unlimited Indonesia