Hanya dari foto,
aku bisa lebih menggambarkanmu sebagai ini~kenangan yang tak pernah terselesaikan
Pernah sebagai malam,
aku menjadi pencuri paling handal,
mencuri semua tentang mimpi itu~kelak,
menemumu dalam bibir canggung pengucap rindu
selalu menjadikanmu kedalam jiwa jiwa sepadam matahari
Aku lihat pagi~lagi,
mataku masih tetap selalu labil,
tiba tiba basah olehmu,
namun kau hanya diam,
hanya seperti itu, hanya seperti itu, selalu seperti itu
Kau hanya tersenyum.
aku ingin memeluk,
kau masih hanya tersenyum.
aku ingin menangis,
kau hanya tersenyum,
aku ingin mempuisikanmu,
ya. kau hanya selalu tersenyum,
hilang, kenang, linang, genang
hilang, kenang, linang, genang
hilang, kenang, linang, genang
aku mengucap cinta sebegitu dahsyat
hingga cakrawala menyeringaiku dalam gelap,
selalu semesta yang menemaniku bersama purnama,
bersama engkau~setelah engkau menegaskan kepadaku tentang ketiadaan
tentang keabadian.
tunggu aku disana,
tempat terindah,
yang dulu pernah kita namakan bersama~Surga
Saturday, July 28, 2012
Biografi
M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.
0 comments:
Post a Comment