Sejak kita menepi, mencari cari mimpi, butir butir debu, dan kita hanya kunang pemalu,Kau tau??
Aku sudah buatkan kopi hangat untuk kita, kau sudah cium baunya bukan?? robusta hitam perekat malam.Setelah nona dalam kamarnya mengunci pintu, hanya dosa yang di pinggulnya kini menyebar, lampu lampu padam, dan kau tau itu??
Hujan belum reda, mungkin masih ingin memikat purnamaku, masih jauh aku harus terbang, kepakku tak mungkin memilih. Setelah dosa yang ku teguk pelampiasan, pada janji hujan bulan juni, mereka belum selesai memintalnya, dan biarkan aku pergi;lagi
Seperti ketiadaan, kita hanya bongkah es yang meleleh, melawan waktu dan kita memang tak mampu
Wednesday, July 4, 2012
Biografi
M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.
0 comments:
Post a Comment