Tuesday, July 24, 2012

Sepasang mata kini sedang berbicara, "kapan kita saatnya bertemu"

Saat diri kita tak bisa saling melihat,

Saat kemampuan untuk berpijak, dihapus gulita asa kelumat,

Kehadiranku adalah makna, satu dari sejuta angka

bertumpuk tumpuk butiran selaksa,

 

Sembunyikan aku surya,

Buat aku tak bisa berlindung dari hujan,

biar kunikmati dingin

biar ku jelang pelangi,

biar aku saja yang menikmati,

 

karena hitam telah sembunyikan cinta,

Aku mencarinya dari matamu,

sejak kita mempedulikan mimpi sebagaimana kita menjanjikan diri.

 

Buat aku cengkeram cakrawala,

Buat aku adukan pada semesta,

sekali saja ijinkan aku memeluk matanya,

jika tidak, pertemukan aku saja,

hingga kelak Kau bisa buatku tiada
Share:

0 comments:

Post a Comment

Biografi

M.L.A. Mistam Lahir Duapuluh sekian tahun yang lalu. Belajar menulis puisi dan cerita pendek dari tahun 2010. Saat ini sedang menggemari membaca cerita dan menonton DVD. Buku-bukunya yang telah terbit “Yang Kucintai Selain Puisi (2013)”, “Aku Selalu Bisa Pulang (2014)”, “Apabila Denganmu (2015)", “Lelaki Pejuang Kuota (2016)", “Karena Di Dalam Lubuk Hatiku (2017)". Beberapa puisi dan cerpennya pernah diikutkan dalam beberapa buku “Sepasang Sayap yang Menerbangkan Ingatan (2012)”, “Antologi @puisi__cinta (2013)”, “Laut (2013)”, “Kepak Sayap-sayap (2014)” Sampai saat ini masih aktif membaca dan menulis bersama komunitas Banyuasin. Di blognya mohamadlatif.com ia masih suka menularkan rasa keegoisannya. Saat ini sedang sibuk mengerjakan sebuah buku terbarunya.

Hosting Unlimited Indonesia